Investasi
Menurut
Sunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih
aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.”
Menurut
Eduardus (2002:3) investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau
sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
sejumlah keuntungan di masa datang.
Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini
dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Ada dua
faktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, yaitu tingkat
pengembalian dan risiko. Investasi di pasar modal sangat memerlukan pengetahuan
yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek–efek mana
saja yang akan dibeli, mana yang akan dijual dan mana yang tetap dimiliki
(Samsul, 2006).
Sedangkan menurut Sharpe (1991),
investasi diartikan dengan mengorbankan uang sekarang untuk uang dimasa yang
akan datang dimana hasilnya baru akan diperoleh kemudian, dan besarnya tidak
pasti. Jadi investasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara
menempatkan dana yang kita miliki pada berbagai laternatif pada saat sekarang,
yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang akan diperoleh dimasa yang akan
datang, dan hasil tersebut besarnya tidak pasti.
Untuk
mengambil keputusan tersebut meliputi langkah-langkah sebagai berikut (S.
Husnan, 1994)
a. Menentukan Kebijakan investasi
Pada
awalnya investor harus menentukan tujuan investasinya dan besar investasi yang
akan dilakukan. Terdapat hubungan yang erat antara return dan risiko investasi,
sehingga investor tidak dapat mengharapkan keuntungan sebesar-besarnya karena
pada dasarnya investasi yang dilakukan mengandung risiko yang merugikan. Jadi dalam
hal ini tujuan investasi harus dinyatakan dalam keuntungan maupun risiko.
b.
Analisis Sekuritas
Pada
tahap ini investor melakukan analisis secara individual maupun kelompok surat
berharga. Terdapat dua pendapat dalam melakukan analisis sekuritas, yaitu
pertama terdapat sekuritas mispriced (harga
sekuritas yang salah, yaitu terlalu rendah atau terlalu tinggi). Analisis
sekuritas ini dapat dilakukan berdasar informasi fundamental maupun teknikal,
dengan analisis ini surat berharga yang mispriced dapat terdeteksi.
c.
Pembentukan Portofolio
Tahap ini
menyangkut identifikasi terhadap sekuritas-sekuritas yang akan dipilih, dan
besar proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut.
Pemilihan banyaknya sekuritas atau diversifikasi surat berharga dimaksudkan
untuk mengurangi risiko yang akan ditanggung.
d.
Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini
merupakan pengulangan tiga tahap sebelumnya, dengan tujuan melakukan revisi
atau perubahan terhadap portofolio apabila diperlukan. Hal ini dilakukan
investor apabila dirasa portofolio yang ada tidak optimal atau tidak sesuai
dengan preferensi risiko investor.
e.
Evaluasi Kinerja Portofolio
Pada
tahap ini investor melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio, baik pada
aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung.
No comments:
Post a Comment